Wisata Air Terjun Kedung Kayang adalah salah satu jenis wisata berupa air terjun. Adapun wisata air terjun ini terletak di kabupaten magelang. Adapun di objek wisata ini pengunjung tak hanya di sajikan wisata berupa air terjun saja.
Mengenal Air Terjun Kedung Kayang
Namun di sini pengunjung juga di sajikan pemandangan yang indah siap untuk menemani para wisatawan yang datang untuk melakukan wisata di sini. Selain memiliki daya tarik tempat wisata ini juga merupakan tempat yang memiliki arua mistis.
Berada di Antara Merapi dan Merbabu
Deras airnya terjun bebas di antara Merapi dan Merbabu. Secara administratif, air terjun ini berada di Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang. Namun, sebagiannya lagi masuk dalam wilayah Selo, Kabupaten Boyolali. Air terjun yang berada pada ketinggian 1200 mdpl ini memiliki tinggi 40 meter. Menurut masyarakat setempat, air di kawasan ini tidak pernah surut, sekalipun sedang musim kemarau.
Derasnya Berasal dari Empat Mata Air
Kesegaran serta keajaiban Air Terjun Kedung Kayang yang tidak pernah kering meski kemarau ini berasal dari empat mata air. Ke empat mata air tersebut, hulunya adalah Kali Pabelan yang ada di Lereng Merbabu.
Tempat Pertemuan Tiga Empu untuk Tanding Kekuatan
Kesegaran air dari Kedung Kayang, selama ini diselimuti oleh cerita legenda yang sudah banyak dipercaya oleh masyarakat sekitar. Diceritakan, pada zaman dulu, di kawasan ini, ada tiga empu, yaitu Empu Putut, Empu Khalik dan Empu Panggung. Tiga empu tersebut sering mengadakan pertemuan.
Pertemuan para empu ini, bertujuan untuk adu kekuatan berupa Tanding Balang (adu lempar). Tanding Balang dilakukan para empu pada Bulan Suro. Pada pertandingan tersebut, siapa yang bisa melempar telur angsa ke arah kedung namun masih utuh, dia pemenangnya. Sayang, ketiga telur angsa tersebut pecah lalu masuk ke kedung.
Para empu tersebut kemudian menuruni tebing untuk melihat ke arah kedung. Anehnya, para empu tidak menemukan cengkarang telur yang pecah. Dari pecahan telur itulah, konon mata air ini muncul; mata air yang tidak pernah kering.
Sering Terdengar Suara Alunan Gending dari Arah Air Terjun
Aura mistis yang dirasakan di Air Terjun Kedung Kayang, kental terasa pada malam Jum’at Kliwon di bulan Suro. Menurut cerita, pada malam itu, dari kawasan tersebut sering terdengar suara atau alunan gamelan Jawa yang nyaring. Selain Jum’at Kliwon, waktu istimewa di kawasan itu terjadi pada Kamis Wage. Di hari dan pasaran tersebut, konon akan banyak kera yang berkumpul di atas Kedung Kayang.
Kemisteriusan Air Terjun Kedung Kayang dengan segala macam legenda dan mitosnya, menjadi tambahan daya tarik yang tidak bisa ditampil.
Air Terjun Kedung Kayang yang merupakan Objek wisata alam di Magelang ini termasuk murah dalam hal biaya retribusi wisata yakni hanya Rp. 6.000 saja per wisatawan, maka wisatawan sudah bisa menikmati keindahan pesona air terjun dan menjelajahi destinasi wisata seru-seruan barsama teman. Biaya retribusi pengunjung nantinya masuk ke dana kas desa, sebagai biaya kebersihan atau pun penambahan fasilitas baru demi menambah kenyamanan dalam berwisata.