Berlibur Ke Kete’ Kesu Desa Tertua di Toraja Sulawesi Selatan

Banyaknya daerah yang menyebar di seluruh Indonesia membuatnya memiliki banyak tempat wisata yang wajib dikunkunjungi. Salah satunya yang terletak di Pulau Sulawesi.

Jalan-jalan ke Pulau Sulawesi, salah satunya adalah Sulawesi Selatan terdapat tempat wisata yang lebih spesifik terletak di Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, yang bernama Kete’ Kesu dan disebut juga sebagai desa tradisional.

Desa tertua di Sanggalangi, Kete’ Kesu ini sudah berusia 400 tahun. Maka tak heran jika desa ini terlihat seperti museum hidup. Selain nampaknya yang seperti museum hidup para pengunjung dapat melihat tradisi unik dari masyarakat Toraja.

Daya Tarik Kete’ Kesu

Desa Kete’ Kesu

Wisata tradisional di Toraja ada di Desa Kete Kesu. Sejak berdirinya desa ini tidak pernah mengalami perubahan. Saat berkunjung kesini wisatawan dapat melihat rumah adat Tongkonan yang rapi dan upacara adat rambu solo, yang merupakan upacara kematian, di desa ini.

Di rumah Tongkonan yang diperkirakan sudah berusia 300 tahun ini terdapat setidaknya 20  keluarga yang tinggal di rumah ini.

Disini ada delapan rumah adat Tongkonan yang dibangun secara berbaris dan berhadapan dengan lumbung padi yang terhubung. Untuk menunjukkan status pemilik rumah, dinding rumah adat Tongkonan dihiasi dengan tanduk kerbau dan ukiran yang indah.

Masyarakat Toraja percaya bahwa hanya orang-orang yang berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hak untuk membangun rumah adat Tongkonan. Sedangkan, orang-orang biasa tinggal di rumah yang lebih kecil dan tidak terlalu rumit, seperti tongkonan.

Pada rumah adat Tongkonan memiliki atap yang menyerupai atap perahu dan setiap anggota keluarganya membantu proses pembuatan rumah. Rumah adat Tongkonan ini pertama kali dibuat pada abad ke-17.

Di Desa Kete Kesu, salah satu rumah adat Tongkonan sekarang telah dijadikan museum. Museum ini memiliki barang-barang bersejarah, seperti keramik Tiongkok, patung, belati, parang, dan bahkan bendera Toraja pertama yang pernah dikibarkan.

Pemakaman Kuno

Tidak jauh dari Tongkonan, ada bantu menhir di tengah sawah sebagai jalan menuju bukit Buntu Kesu. Bukit itu merupakan situs pemakaman kuno yang berusia 700 tahun. Jalur menuju bukit banyak berserakan tengkorak dan tulang manusia, beberapa diantaranya menumpuk pada suatu bejana.
Terdapat lubang di tebing bukit untuk menguburkan mayat. Menurut tradisi lokal, orang-orang kaya dan bangsawan dimakamkan di lubang tinggi, sedangkan orang biasa dimakamkan di kaki bukit. Masyarakat Toraja percaya bahwa semakin tinggi seseorang dikubur, semakin mudah untuk mencapai jalan surga.

Selain itu, orang-orang di Desa Kete Kesu sangat mahir dalam ukir. Batu atau bambu dapat memiliki ukiran geometris atau abstrak. Sebagai oleh-oleh, Anda dapat membeli perhiasan, hiasan dinding, tatakan gelas, senjata tradisional, dan sebagainya. Harganya mulai dari yang murah hingga jutaan dolar.

Anda mungkin juga suka...