Bagi kamu yang sedang berkunjung di Medan, atau berencana mengunjungi Medan. Selain makanan dan minumannya yang harus enak, suasana cafe pun harus nyaman supaya pengunjung bisa betah untuk nongkrong lama. Mutia Garden hadir dengan sebuah konsep baru bagi pecinta kuliner di kota Medan. Tempat yang tidak hanya menawarkan makanan, juga memberikan nuansa baru untuk tempat berkumpul bagi semua kalangan di kota Medan.
Mutia Garden berada di jantung kota Medan, tepatnya di jalan Cut Mutia no. 26, Medan. Disini terdapat 10 konsep sajian makanan, mulai dari masakan Indonesia, sajian ala western, hot pot Mala – sajian pedas yang menantang, hidangan Jepang, salad bar dan hidangan dari beberapa penjuru negara di Asia Tenggara.
Mutia Garden memiliki Yule Park yang dapst digunakan untuk membuat acara dengan konsep dan suasana berbeda. Luas lahannya 850 meter persegi, Yule Park bisa menampung sekitar 500 – 2.400 pengunjung. Yule Park sangat tepat bagi para pasangan yang sedang merencanakan sebuah pernikahan dengan konsep outdoor. Mutia Garden juga memiliki lahan parkir yang luas, bisa menampung hingga 97 buah mobil dan 40 sepeda motor, jadi tidak perlu khawatir untuk mencari lahan parkir.
Mutia Garden juga menyajikan berbagai minuman dari beberapa negara dan minuman yang cuma bisa dicicipi di sini. Selain menyajikan makanan yang nikmat, Mutia Garden juga menghadirkan gaya hidup yang bersih dan sehat, sajian makanan disini menggunakan bahan-bahan yang segar berkualitas terbaik, diolah oleh para koki profesional, dan tentu saja semua makanan yang disajikan di Mutia Garden tentunya halal.
Bangunan Mutia Garden terinspirasi dari alam berkonsep ramah lingkungan. Artisektur bambu yang megah dikelilingi oleh taman-taman yang cantik, membuat pengunjung akan merasa nyaman. Disini kita seolah dibawa melarikan diri dari penatnya kehidupan urban kota Medan, tempat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, teman-teman, dan juga untuk pertemuan bisnis.
Sajian Makanan Dan Minuman
Sesuai namanya, cafe ini memberi kesejukan taman ditengah hiruk pikuk Kota Medan. Bersebelahan dengan butik Etalase, lokasi ini sebelumnya juga ditempati rumah makan Nasi Kucing. Not sure kalau owner atau manajemen-nya sama. Banyak juga mampir kesini karena tertarik dengan suasana-nya yang berbeda dengan cafe pada umumnya yang bertema industrial belakangan ini.
Salah satu menu andalan disini ialah Nasi 7 Keturunan. Yup, you read that right. Mungkin nama ini sesuai dengan hidangan nasi yang punya 7 rasa (dan 7 warna). Basically ini menu nasi sayur dengan sepotong ayam semur dan 2 tusuk sate tempe (bukan daging). Taste is okay walaupun 7 nasi punya taste yang mirip-mirip (rasa nasi uduk).
Nasi Ayam Tidur di Bambu, walau cantik dari segi tampilan tapi rada ribet makannya. Ayam itu harus kamu keluarin dari bambu dan bungkusan daun harus dibuka untuk munculin si ayam. Bumbunya seperti bumbu pepes, dihidangkan dengan nasi putih dan lalapan.
Pulut Mangga ini agak “beda” dengan yang biasa kamu temui di Thai Restaurant. Alih-alih menggunakan santan sebagai dressing diatas pulut, menu ini disajikan dengan srikaya dan taburan wijen. Manisnya cocok sebagai dessert tapi mangganya bukan jenis Lokmay, jadi terasa asem dan sedikit keras (kurang matang)
Buat kamu yang smoking, area smoking lumayan apik karena hiasan pohon-pohon besar yang berbaris disepanjang cafe membatasi jalan raya dengan area cafe. Hanya saja suara berisik kendaraan yang lalu lalang bakal sedikit mengganggu.