Kalimantan Timur mempunyai surga yang tersembunyi dan masih belum banyak terekspose. Adalah pemandian air panas Biatan, Berau. Masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana bisa ada kolam air panas di lokasi ini. Tak ada gunung berapi ataupun sumber air panas di sekitarnya. Lokasinya juga berada di tengah hutan. Semakin membuatnya kental akan nuansa alamnya. Airnya pun sungguh jernih, karang-karang yang berada di dalam bisa terlihat jelas dari atas permukaan air.
Keberadaan sumber air panas di Kampung Biatan Bapinang, yang masih masuk wilayah Kecamatan Biatan semakin menambah keberagaman destinasi wisata Kabupaten Berau. Cukup unik memang, padahal di wilayah tersebut tidak ada gunung berapi akan tetapi memiliki sumber air panas. Dan dijamin ketika kamu berada di objek wisata di Kaltim ini kamu tidak akan mencium bau belerang yang menyengat.
Apalagi lokasinya yang berada di tengah-tengah hutan yang masih sangat terjaga ekosistemnya akan semakin membuat betah kamu berlama-lama berendam di Air Panas Biatan. Hanya saja infrastruktur menuju lokasi masih belum diperbaiki, tapi pesona alamnya yang masih asri tetap saja membuat wisatawan penasaran ingin mengunjunginya.
saat ini menjadi salah satu tujuan wisatawan baik dari Berau maupun luar Berau, untuk bisa menikmati panasnya air panas alam. Pemandian air panas tersebut, tidak dikelola dengan baiknya, dan itu terlihat dari fasilitas umum yang ada seperti WC umum dan kebersihan masih menjadi sesuatu yang dikeluhkan oleh pengunjung .
Wawan, salah satu pengunjung yang menyempatkan diri berlibur bersama keluarga mengatakan , dengan adanya tempat wisata air panas ini menjadi tempat wisata untuk berlibur dan bersantai bersama keluarga. Namun, masalah kebersihan dan fasilitas umum seperti WC yang tidak terawat sama sekali terlihat jorok, bau dan tidak layak pakai. Dan sangat disayangkan, keberadaan fasilitas tersebut tak terawat, ironisnya peralatan shower tersebut hanya tinggal satu, sementara yang lain raib entah kemana. Warga setempat mengatakan shower tersebut banyak yang dicuri.
Menurut pantauan media ini di lapangan beberapa waktu lalu, obyek wisata yang berada di kampung yang berjarak 3,5 jam dari Tanjung Redeb itu, toiletnya penuh sampah, tidak terkecuali di kamar mandi plsu ruang ganti. Shower yang terpasang beberapa titik untuk membilas badan usai berendam di air panas tersebut pun hanya tinggal satu, itu pun kondisinya sudah tak terpasang, lantaran rusak.
ketika dikonfirmasi masalah tersebut menyayangkan, mengingat pamerintah membangun fasilitas di daerah wisata air panas tersebut, karena konon kabarnya air panas di situ bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Fasilitas itu semata – mata untuk kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke sana, yang tentunya berdampak pada pendapatan dan dirasakan langsung masyarakat setempat.
Camat setempat harus membentuk tim sadar wisata, yang tugasnya melakukan pengawasan dan pemeliharaan, agar semua faslitas yang dibangaun pemerintah dapat terpelihara dan terjaga dengan baik.
Jika hal itu sudah dilakukan, maka pengembangan secara maksimal masyarakat sekitar dapat mendukung. Hal itu juga untuk menunjang perekonomian masyarakat, dan pola pikir masyarakat harus dirubah. Bagaimana agar masyarakat itu bisa kreatif dan berinovasi untuk meningkatkan sumber pendapatan, dengan memanfaatkan daerah wisata tersebut