Di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, ada Goa Jomblang. Karena Goa Jomblang adalah gua vertikal, itu sangat sulit dibandingkan dengan gua lainnya. Goa Jomblang adalah tempat yang bagus untuk mereka yang ingin melakukan hal-hal yang mengejutkan.
Sekilas Tentang Goa Jomblang
Selain Goa Pindul dan beberapa goa lain di Gunung Kidul, Goa Jomblang adalah salah satu goa Jogja yang paling terkenal. Namun, mulut Goa Jomblang berbentuk lingkaran hampir sempurna seperti sumur, dengan diameter sekitar 50 meter.
Mulut Goa yang menyerupai sumur juga disebut Luweng Jomblang oleh penduduk setempat. Goa ini memiliki kedalaman 40-80 meter dan terbentuk secara alami selama 15 juta tahun melalui berbagai proses.
Goa Jomblang Gunung Kidul terhubung dengan Goa Grubug, juga dikenal sebagai Luweng Grubug, yang memiliki kedalaman lebih dari 90 meter. Ini adalah sumuran terdalam di Jawa.
Anda dapat melihat sinar matahari masuk menyinari goa yang gelap di bawah tanah dari lubang-lubang sumuran ini. Cahaya yang masuk ke Goa Jomblang menjadi daya tarik utama, dan karena itu dijuluki “Goa Cahaya Surga”.
Hal Menarik di Goa Jomblang
Goa Jomblang memiliki banyak daya tarik yang membuat tempat ini begitu menarik untuk dikunjungi. Berikut ini beberapa kegiatan seru serta hal menarik yang bisa Anda temukan saat melakukan penjelajahan Goa Jomblang:
Memacu Adrenalin di Vertical Caving
Saat Anda pertama kali memasuki mulut Goa Jomblang, hal yang paling sulit dari penjelajahan Goa akan terjadi. Dengan teknik tali tunggal, lubang mulut goa yang dalam seperti sumur harus dilewati dengan cara vertical caving.
Anda akan menemukan diri Anda menuruni mulut Goa Jomblang dengan seutas tali. Selama penjelajahan, Anda akan menikmati sensasi bergelantungan di tali ratusan meter di atas tanah.
Tidak perlu khawatir jika Anda belum berpengalaman karena ada beberapa rute yang dapat Anda pilih sesuai dengan kemampuan Anda. Jalur paling sederhana, juga dikenal sebagai jalur VIP, memiliki panjang rute vertikal sekitar 20 meter.
Anda masih harus berjalan kaki melewati jalan curam setinggi 15 meter setelah bergelantungan 20 meter. Selain rute VIP, Anda juga dapat memilih rute lain dengan kedalaman 40 meter, 60 meter, dan 80 meter.
Menjelajahi Goa dan Sungai Bawah Tanah
Setelah menyelesaikan tantangan pertama menuruni mulut goa, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menjelajah Goa Jomblang hingga tiba di Luweng Grubug. Dari mulut goa ke Luweng Grubug, Anda harus berjalan melewati lorong goa yang panjangnya mencapai 300 meter tanpa pencahayaan yang memadai.
Meskipun ada banyak vegetasi di dalam goa, serta stalaktit dan stalakmit yang menjulang yang indah. Sungai bawah tanah, yang merupakan bagian dari kali suci, mengalir di goa-goa Gunung Kidul.
Selain itu, beberapa tumbuhan di Goa Jomblang ini sudah ada sejak zaman kuno. Banyak peneliti rela datang untuk mengambil dan mempelajari spesimen tumbuhan kuno ini.
Penjelajahan di Goa Jomblang akan memiliki kesan yang tak terlupakan karena suara air mengalir dan vegetasi kuno yang menghiasi lorong. Setidaknya sekali dalam seumur hidup, Anda harus mencoba pengalaman baru dan seru ini.
Berfoto di Bawah Cahaya
Setelah Anda melewati lorong goa, Anda akan melihat langsung keindahan Goa Jomblang Gunung Kidul yang terkenal. Sinar matahari yang menerangi Luweng Grubug sangat indah dan magis.
Apalagi dengan bebatuan goa dan tanaman di sekitarnya, yang menambah keindahan Goa Jomblang. Tempat ini selalu menjadi target para pengunjung yang ingin melihat cahaya dari goa cahaya surga.
Dalam waktu singkat ini, banyak wisatawan yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pemotretan sederhana atau penuh. Foto-foto indah yang tertangkap kamera di Luweng Grubug mungkin yang paling cocok untuk diposting di sosial media.
Cahaya surga Goa Jomblang menghilangkan kelelahan dari perjalanan yang melelahkan. Selama liburan Anda di Jogja, Anda harus memilih untuk mengunjungi salah satu goa ini.