Mengenal Gunung Seulawah Agam Menjadi Tempat Favorit Untuk Pendaki

Gunung Seulawah Agam memang menjadi salah satu tempat favorit untuk mendaki. Di gunung ini terdapat hutan tropis yang didominisi dengan pohon-pohon besar yang tumbuh subur. Kelestarian dari gunung ini cukup terjaga, banyaknya pepohonan membuat suasana dalam pendakian akan semakin terasa dingin dan segar.

Mengenal Gunung Seulawah Agam

Secara administratif, gunung ini terletak pada dua kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Untuk mencapai lokasi dari Gunung Seulawah Agam wisatawan harus menempuh jarak kurang lebih 70 kilometer atau melakukan perjalanan selama 1,5 jam dari Banda Aceh.

Puncak Gunung Seulawah Agam memiliki ketinggian mencapai 1800 meter dari atas permukaan laut. Selain itu, juga terdapat nama-nama lain yang sering digunakan untuk menyebut gunung ini, seperti Solawa Agam, Selawadjanten, Solawaik Agam, dan juga Goldberg. Entah dari mana nama-nama tersebut berasal, namun nama-nama ini memang sering digunakan untuk menyebut gunung ini.

Gunung Seulawah Agam merupakan sebuah gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini meskipun tak seaktif Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta. Sebuah sumber mengatakan gunung ini terakhir meletus pada tahun 1839. Pada tahun 2013, gunung ini diprediksi akan kembali meletus setelah terjadi gempa disekitarnya berkali-kali. Gunung ini memiliki kawah yang dikenal dengan nama Kawah Heutsz.

Secara umum Gunung Seulawah Agam memiliki kontur kemiringan sekitar 50 derajat yang cukup landai, sehingga mudah untuk dilalui oleh pendaki. Hanya terdapat sedikit medan yang menantang dengan kemiringan hingga 70 derajat sepanjang kurang lebih 500 meter. Selain itu, telah terdapat jalur pendakian yang dibuat sehingga memudahkan pendaki pemula yang pertama kali mendaki di gunung ini.

Daya tarik Gunung Seulawah Agam

Untuk mendaki Gunung Seulawah Agam ini sebenarnya tak terlalu sulit. Gunung ini dikategorikan memiliki medan dengan kesulitan yang menengah. Pendaki wanita pun diperbolehkan untuk menyusuri gunung ini asal meminta izin terlebih dulu pada kepada Desa Saree, yang merupakan titik awal pendakian dimulai.

Pendakian biasanya dimulai dari Desa Saree, disarankan untuk pendaki pemula agar memulai pendakian pada pagi hari agar lebih banyak waktu untuk beristirahat dan tak kemalaman. Petualangan pun dimulai, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan persawahan serta perkebunan hijau. Setelah beberapa saat berjalan, akan ditemukan sebuah sungai yang sering menjadi tempat untuk beristirahat.

Sungai ini memiliki air yang sangat jernih dan segar, tak jarang banyak pendaki yang meminum langsung air di sungai tersebut. Untuk melalui sungai ini, terdapat sebuah jembatan kayu yang dipenuhi lumut. Berhati-hatilah karena jembatan tersebut cukup licin. Jembatan ini juga menandakan bahwa wisatawan sudah memasuki Pintu Rimba batas antara pemukiman warga dan hutan Gunung Seulawah Agam.

Memasuki kawasan hutan wisatawan akan disuguhkan dengan puluhan pohon besar serta tanah basah yang dipenuhi lumut, akan terasa suasana yang mulai dingin namun udaranya juga segar untuk dinikmati. Setelah itu, pendaki akan tiba pada Pintu Angin yang menjadi pos peristirahatan.

Pendakian harus terus berlanjut, disini wisatawan akan menjupai medan yang cukup menatang, yaitu kemiringan 70 derajat sepanjang 500 meter. Tempat ini juga menjadi pertanda bahwa pendakian semakin dekat di puncak Gunung Seulawah Agam.

Setelah melakukan perjalanan lagi wisatawan akan sampai pada shelter kedua yang disebut dengan Beringin Tujuh. Pos ini disebut Beringin Tujuh, karena memang terdapat 7 pohon beringin besar yang konon telah hidup selama ratusan tahun di hutan Gunung Seulawah Agam. Kondisi tempat ini sangat berbeda, udara tak lagi dingin dan tanahpun tak selembab di awal perjalanan memasuki hutan.

Dari shelter Beringin Tujuh wisatawan harus berjalan lagi menuju ke pos selanjutnya yaitu Batu Gajah. Disini temperatur udara kembali menurun, dari tempat tersebut puncak sudah tak jauh lagi dan bisa dicapai dalam 30 menit berjalan kaki. Wisatawan pun bisa dikatakan berhasil ke puncak jika telah bertemu dengan Tugu P.317.

Ketika berada di puncak Gunung Seulawah Agam, akan terpampang jelas pemandangan yang luar biasa indahnya. Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, dengan suasana yang tenang asri dan alami. Hijaunya pepohonan yang tumbuh subur, serta udara dingin yang menusuk dikulit akan melepas seluruh rasa penat dari perjalanan panjang yang ditempuh.

 

Anda mungkin juga suka...