Mengenal Kawasan Cagar Alam Raya Pasi Menjadi Daya Tarik Para Pendaki

Singkawang memang kota yang sangat menarik, tidak hanya secara budaya dengan keragaman suku dan budayanya, tapi juga secara kekayaan alam. Satu diantara banyak pesona alam Kota Singkawang adalah Gunung Pasi dalam kawasan Cagar Alam Raya Pasi. Gunung Pasi memiliki hutan yang masih sangat lebat dan terjaga, selain karena statusnya sebagai cagar alam, kawasan ini juga menjadi sumber air utama bagi kawasan kota Singkawang.

Kawasan Cagar Alam Raya Pasi termasuk daerah basah dengan vegetasi hutan tropis dengan rata-rata curah hujan bulanan selama sepuluh tahun 195,4 m per tahun, curah hujan minimum 116 (mm) terjadi pada Bulan Agustus, curah hujan maksimum 301,8 (mm) terjadi pada bulan November, dengan suhu rata-rata 25,9ºC – 30ºC dan minimum 21ºC.

Berdasarkan Peta Geological Research dan Development Centre tahun 1993 skala 1 : 250.000 menunjukkan bahwa formasi Cagar Alam Raya Pasi terdiri dari batuan Sintang Intrusive , Niut Vulcanics, Puch Granits dan Dissected Alluvial Deposits.

Jenis tanah yang terdapat dikawsan ini yaiut organosol, Alluvial dan Podsolik Merah Kuning (PMK) yang berasal dari bahan batuan dari batuan beku dengan pisiografi entrusi dan bahan induk batuan endapan dengan pisiografi daratan.

Daya tarik

Gunung Pasi memiliki kekayaan sumber daya alam yang relatif tinggi, dalam kawasan ini masih bisa ditemukan berbagai jenis satwa yang dilindungi seperti ayam hutan, burung madu, bajing, kera ekor panjang, biawak, lutung dan lainnya. Sedangkan tumbuhan langka yang dapat ditemui di kawasan ini misalnya Raflessia Padma, Raflessia Tuan Madae,  kayu-kayuan seperti Meranti, Babab, Marabatu, Kayu Alam. Selain itu banyak terdapat berbagai jenis anggrek dan kantong semar (Nepenthes) yang tumbuh mulai dari kaki hingga puncak gunung. Selain kekayaan flora dan fauna kita juga bisa menikmati air terjun-air terjun kecil serta pemandangan dari ketinggian di sekitar kawasan Gunug Pasi.

Pendakian awal bisa dilakukan dengan mengikuti aliran air terus ke hulunya hingga sampai di dinding batu yang dirayapi air. Di bagian atas dinding batu tersebut terdapat sebidang tanah yang agak datar dan luas dimana kita bisa mendirikan tenda atau doom. Jika naik lebih keatas akan sulit untuk menemukan tanah yang datar kecuali di bagian puncak, karena itu lebih baik jika beristirahat di lokasi ini.

Perjalanan kepuncak bisa dilakukan pada hari kedua dengan waktu perjalanan sekitar 3-4 jam jika sudah biasa mendaki gunung. Jika belum biasa waktunya akan lebih panjang. Bagian puncak Gunung Pasi ditutupi vegetasi yang relatif sangat rapat, namun ada beberapa spot yang bagus dimana kita bisa melihat langsung ke Kota Singkawang. Dibagian puncak ini kita bisa menemui berbagi jenis anggrek dan Nepenthes. Satu hal yang perlu diingat jika berencana mendaki Gunung Pasi adalah banyaknya pacet, karena itu lakukan persiapan-persiapan pencegahan untuk menghindari pacet tersebut.

Untuk mengunjungi Gunung Pasi, jika dari Pontianak, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum bus atau taxy menuju kota Singkawang. Dari kota Singkawang perjalanan dilanjutkan dengan angkutan desa menuju desa Sagatani. Dari Desa Sagatani perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 2,5 kilometer melalui jalan desa menanjak. Lepas dari jalan desa, kita akan sampai di kaki gunung dan pendakian yang sebenarnya baru dimulai.

 

Anda mungkin juga suka...