Mengenal Taman Nasional Gunung Merapi, Kawasan Yang Kaya Akan Keanekaragaman Flora Dan Fauna

Taman Nasional Gunung Merapi atau disingkat TNGM merupakan salah satu taman nasional yang berlokasi di kawasan gunung, yakni gunung merapi. Kawasan seluas 6.410 ha ini berada diantara dua provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Berlokasi di kawasan Gunung Merapi membuat kawasan ini memiliki panorama yang indah sebagai hasil dari bentukan alam dan memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Meskipun berstatus sebagai gunung api aktif, tetapi kawasan ini cukup kaya akan keanekaragaman flora dan fauna.

Sejarah Taman Nasional Gunung Merapi

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) adalah kawasan pelestarian alam karena memiliki ekosistem asli. Kawasan tersebut merupakan perpaduan ekosistem gunung berapi dengan hutan dataran tinggi, serta pegunungan. Sejak tahun 2004 hingga sekarang, Kawasan Hutan Gunung Merapi sebagai Taman Nasional Gunung Merapi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 134/Menhut-II/2004 tentang perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung, Cagar Alam dan Taman Wisata Alam pada Kelompok Hutan Gunung Merapi seluas kurang lebih 6.410 ha, yang terletak di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten Provinsi Jawa Tengah, serta Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Letak dan topografi Taman Nasional Gunung Merapi

Letak kawasan Taman Nasional Gunung Merapi secara geografis berada di antara 7°22’33’’ – 7°52’30’’ Lintang Selatan dan 110°15’00’’ – 110°37’30’’ Bujur Timur. Sementara itu, letak administratifnya berada di kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali di Jawa Tengah dan kabupaten kabupaten Sleman di DIY. Jika dilihat pada peta, lokasi TNGM berada disebelah selatan Taman Nasional Gunung Merbabu.

Kondisi topografi kawasan ini mulai dari landai, berbukit, sampai bergunung-gunung. Di bagian utara terdapat area dataran tinggi yang menyempit, karena diapit oleh Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Kondisi flora dan fauna

TNGM adalah kawasan pelestarian alam karena memiliki ekosistem asli. Kawasan tersebut merupakan perpaduan ekosistem gunung berapi dengan hutan dataran tinggi, serta pegunungan. Di dalamnya tersimpan kekayaan alam berupa flora dan fauna. Spesies yang ditemukan juga beragam mulai dari endemik, langka, sampai migran dari luar wilayah.

  • Flora

Kawasan TNGM memiliki setidaknya 154 spesies tumbuhan. Beberapa jenis flora khas pengunungan yang tumbuh di kawasan ini antara lain puspa (Schima wallichii), Quercus turbinata, Habenaria tosariensis, Cupressus sp., Anaphalis longifolia, Rhododendron javanicum, dan Laspedeza junghuhniana.

Sementara itu, jenis cendawan yang terdapat di taman nasional ini sekitar 43 spesies yang seluruhnya masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan terbagi menjadi 5 ordo.

Adapun tumbuhan jenis paku-pakuan atau Pteridophyta di wilayah Lereng Selatan Gunung Merapi terdapa 24 spesies paku. Diantaranya adalah Adiantum cuneatum, Hymenophyllum junghuhnii, Blechnum patersonii, Glechenia linearis, Polypodium trilobum, Selaginella caudate, dan Lycopodium cernuum.

Sedangkan untuk jenis bambu beberapa spesies yang ditemukan di kawasan Lereng Selatan Gunung Merapi antara lain bambu apus, bambu ori, bambu gombong, bambu betung, bambu ampel, bambu gesing, dan bambu cendani.

  • Fauna

kawasan TNGM memiliki 15 spesies mamalia dan 97 spesies burung. Dari jumlah tersebut ada 4 spesies mamalia dan 17 spesies burung yang dilindungi dalam hal ini termasuk jenis endemik, bernilai konservasi tinggi, dan sebagainya.

Beberapa jenis mamalia yang kerap dijumpai berkeliaran di area taman nasional adalah kijang , babi hutan, luwak, lutung jawa, landakm dan kucing hutan.

Adapun jenis burung yang tergolong endemik di taman nasional ini yaitu jalak suren, kangkok ranting, walet gunung, dan srigunting kelabu. Jenis burung yang merupakan migran di kawasan ini antara lain walet gunung, pelanduk semak, ayam hutan hijau, takur bututut, kipasan bukit, dan tepus dada putih.

Sementara itu ada beberapa jenis herpetofauna juga, yaitu kongkang kolam, kadal kebun, dan jenis endemik yaitu katak pohon emas.

Daya Tarik Taman Nasional Gunung Merapi

Berwisata di kawasan dengan lingkungan terjaga memang menjadi hiburan yang menarik. Begitupun dengan mengunjungi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang mempunyai banyak sekali obyek wisata menjanjikan.

Hanya saja beberapa jalur dan lokasi wista di kawasan taman nasional ini kadangkala harus ditutup, karena kondisinya yang rusak, sehingga tidak bisa lagi untuk dilalui oleh para pengunjung. Tetapi pihak pengelola tetap mengusahakan untuk memperbaiki atau mencari alternatif lain.

Pendakian Gunung Merapi

Selain berstatus sebagai gunung api aktif, Gunung Merapi juga masuk ke dalam deretan 10 gunung tertinggi di Jawa Tengah. Pendakian menuju puncak Merapi yang menyimpan begitu banyak pesona dan misteri juga menjadi impian para pendaki.

Ada beberapa jalur yang dapat dilalui untuk mencapai puncak, yaitu via Kaliurang, kecamatan Pakem, kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Jalur ini biasanya dilalui oleh anggota MAPALA dari beberapa universitas di Yogyakarta. Selain itu bisa juga melalui Selo, desa Tlogolele, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Tlogo Nirmolo

Tlogo Nirmolo terletak di sebelah Bukit Plawangan Turgo dan menjadi salah satu pintu masuk Goa Jepang. Di kawasan ini pengunjung dapat menikmati indahnya suasana dan panorama dari perbukitan. Selain itu, ada pula sisa-sisa lahar merapi yang dapat disaksikan di sini.

Sebenarnya kawasan dengan ketinggian 889 m dpl ini sebelumnya adalah pemandian yang berasal dari sumber mata air alami di sekitarnya. Sayangnya erupsi Gunung Merapi mengakibatkan keluarnya mata air terhenti, sehinga terbengkalai dan akhirnya ditutup.

Kini Tlogo Nirmolo dijadikan sebagai tempat parkir untuk wisatawan, tetapi sudut pandang terhadap panorama alam dari atas kawasan ini tetap indah.

Tlogo Muncar

Tlogo Muncar berlokasi di propinsi DIY dan berada di ketinggian 878 meter diatas permukaan laut. Destinasi ini sebenarnya merupakan air terjun setinggi 30-45 meter yang berasal dari lereng Bukit Plawangan. Ada kepercayaan yang berkembang bahwa lokasi ini menjadi tempat mandi Putri Dewi Codrokirono dari Kerajaan Majapahit.

Tlogo Putri

Tlogo Putri adalah bendungan yang berfungsi sebagai lokasi wisata dan bermain. Di sini pengunjung dapat menikmati bermain kano, bianglala, jungkat-jungkit, ayunan, dan sebagainya. Berada di ketinggian 900 meter dpl, lokasi ini pernah dilalui lava tour tahun 2010 silam. Jadi pengunjung dapat mengamati sisa erupsi sekaligus bermain.

Bukit Plawangan

Bukit Plawangan merupakan salah satu destinasi wisata di kawasan TNGM yang menjadi incaran pengunjung. Di atas bukit ini pesona Gunung Merapi di bagian utara bukit akan tampak dengan begitu jelas. Pemandangan indahnya panorama hijau juga dijamin mampu memanjakan mata.

Bukit Turgo atau Desa Tradisional Turgo

Bukit yang mengambil nama dari dusun di wilayah ini terletak tidak jauh dari Gunung Merapi. Lokasi ini pernah dilanda awan panas pada tahun 1994 serta tahun 2006 yang mengakibatkan seluruh pepohonan di kawasan ini habis terbakar.

Meskipun begitu, Bukit Turgo kini menjadi destinasi wisata di TNGM yang menjanjikan karena memiliki berbagai kegiatan yang menarik. Kegiatan tersebut sebenarnya adalah aktivitas sehari-hari masyarakat setempat, seperti menjelajahi hutan Merapi serta melintasi Kali Boyong, meracik kopi dan teh dengan rasa khas setempat, menikmati pertunjukan budaya, dan mengikuti ritual keagamaan. Pengunjung juga dapat menyaksikan puing-puing rumah warga yang dilanda bencana awan panas.

Sungai Boyong

Sungai Boyong atau Kali Urang barat juga menjadi temapt wisata yang patut dikunjungi di kawasan taman nasional ini. Di sini terdapat lanskap lembah sungai yang terbentuk dari sisa endapan awan panas yang terjadi beberapa tahun lalu.

 

Anda mungkin juga suka...