Rahmat International Wildlife Museum dan Gallery merupakan museum unik di Medan dengan koleksi jenis-jenis binatang yang diawetkan. Ribuan koleksi hewan yang diawetkan terlihat hidup dan nyata seperti di habitat aslinya. Museum ini didirikan sejak 14 Mei 1991. Menjadi yang pertama dan satu-satunya di dunia, wisatawan dapat melihat berbagai hewan dari penjuru dunia.
Mengenal Rahmat International Wildlife Museum dan Gallery
Rahmat Museum didirikan oleh DR. H. Rahmat Shah, seorang pemburu profesional kelas dunia. Rahmat Shah merupakan seorang konservasionis dan petualang ke berbagai wilayah penjuru dunia. Ia menjadi putra Indonesia pertama yang menerima berbagai penghargaan dan pengakuan berburu internasional.
Sebagian besar satwa di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery dikumpulkan dari kegiatan berburu resmi. Wisatawan dapat melihat koleksi museum yang menggunakan konsep berstandar dunia conservation by utilization. Standar tersebut sebagai pencegahan kepunahan dan peningkatan populasi satwa liar di habitat asli.
Daya Tarik Rahmat International Wildlife Museum dan Gallery
Selain melihat koleksi satwa-satwa, wisatawan juga dapat melihat koleksi foto petualangan Rahmat Shah. Foto-foto tersebut menggambarkan petualangan sang pemilik museum ke sejumlah benua untuk mengamati satwa liar. Satwa-satwa yang diawetkan di Museum Rahmat adalah bintang yang sudah mati. Awalnya merupakan hasil buruan yang dilegalkan, hasil sumbangan lembaga, serta dari rekan pemilik galeri. Memasuki museum megah ini, wisatawan diajak melihat seluruh koleksi dan mendengarkan panduan dari guide.
Wisatawan dapat melihat berbagai hewan dari penjuru dunia di museum dan galeri ini. Tempat ini menyimpan koleksi mengagumkan yang terdiri dari beragam satwa liar seluruh penjuru dunia. Ribuan binatang, besar dan kecil, ditata dengan artistik dan elegan dalam ruangan-ruangan berpendingin penuh.
Pada Bear Room, wisatawan dapat melihat sajian berbagai jenis beruang. Beruang-beruang tersebut seolah sedang berada di hamparan salju bersama kawanannya. Wisatawan pun seolah melihat satwa berbulu tebal tersebut langsung di habitat aslinya yang dingin.
Di salah satu area lantai satu, wisatawan dibuat terpana oleh koleksi African Big Five. Ruang ini menampilkan koleksi binatang gajah, singa, banteng, badak putih, serta cheetah. Kelima satwa tersebut merupakan hewan-hewan paling besar sekaligus dianggap paling berbahaya di kawasan Afrika.
Wisatawan akan dibuat terkesan oleh pajangan beberapa hewan yang tak ditemukan di Indonesia. Dengan sistem suara mumpuni, suara burung dan binatang lainnya terdengar begitu nyata. Wisatawan seolah diajak menjelajahi hutan belantara dan bersafari ria untuk menemui aneka satwa. Koleksi menakjubkan lainnya yang dapat dilihat yaitu kambing gunung dengan tanduk melengkung. Diklasifikasikan dalam The Goats of Mountain, sekitar 22 ekor kambing gunung disusun berlatar pegunungan.
Wisatawan pecinta kucing akan dimanjakan dengan koleksi berbagai jenis binatang kucing. Berbagai jenis kucing berukuran kecil maupun besar ada dalam koleksi Cats of the World. Bermacam jenis pajangan kucing-kucing liar manca negara juga dapat wisatawan saksikan di sini. Memasuki ruangan Night Safari, wisatawan akan diajak untuk merasakan sensasi tersendiri. Ruangan tersebut ditata dengan desain khusus layaknya hutan saat smalam hari yang menyeramkan.
Tatapan tajam seekor harimau yang telah diawetkan menjadi sambutan bagi wisatawan saat memasuki ruang. Suara auman raja hutan yang menggema melalui sistem suara akan memacu adrenalin wisatawan. Cahaya dengan penataan remang-remang dan didesain sedemikian rupa membuat suasana terasa begitu ‘hidup’.
Selain suara harimau, wisatawan juga disuguhkan backsound aneka suara hewan-hewan nokturnal seperti burung hantu. Koleksinya berisi hewan-hewan buas yang hidup di hutan dan hewan yang aktif pada malam hari. Binatang-binatang yang terpajang pun tidak diklasifikasikan layaknya sedang berada di hutan secara bebas.
Koleksi beraneka ragam serangga memesona dapat wisatawan saksikan di ruang Insects dan Skeleton. Ruang di lantai dua ini memajang serangga-serangga yang mungkin belum pernah wisatawan lihat sebelumnya. Aneka jenis kupu-kupu, kumbang langka, semut, nyamuk serta kerangka-kerangka hewan menghiasi ruang ini. Serangga-serangga tersebut terbingkai rapi dalam lapisan kaca di dinding, meja maupun lemari. Wisatawan juga dapat berfoto dan membeli cinderamata pada ruangan khusus.
Di lantai dua, museum yang megah tersebut juga memajang hewan-hewan yang berasal dari Indonesia. Beraneka hewan seperti Burung Mambruk, Harimau Sumatera, Ular Kobra Raja, Komodo tertata apik. Wisatawan juga dapat melihat kerangka Gajah Asia, kerangka Kuda Nil dan kerangka Orang Utan. Selain itu juga terdapat koleksi berbagai jenis burung, kura-kura, serta puluhan satwa lainnya.
Di Lantai tiga merupakan ruang serbaguna dengan koleksi unik tokoh-tokoh film dan olahraga dunia. Ruang tersebut diisi dengan foto-foto yang terpajang dan benda-benda pribadi orang ternama di dunia. Koleksi piringan hitam lagu pemusik internasional seperti Michael Jackson pun turut mengisi koleksinya.
Wisatawan penyuka olahraga akan dibuat takjub dengan koleksi foto atlet internasional beserta tanda tangannya. Ada juga baju pemain bola internasional yang telah ditandatangani oleh Ronaldo dan rekan timnya. Wisatawan juga dapat melihat sarung tinju beserta tanda tangan Muhammad Ali dan Mike Tyson, serta koleksi dari atlet lainnya.
Kehadiran Rahmat International Wildlife Museum & Gallery layak dijadikan sarana edukasi. Wisatawan dapat lebih mengenal beragam binatang liar dan keunikan yang ada di penjuru dunia. Museum ini mengajak wisatawan semakin peduli dan terpanggil menjaga kelestarian satwa dan lingkungan hidup.
Melalui peragaan satwa, museum ini dapat menjadi sumber pengetahuan wisatawan tentang konservasi alam. Siswa-siswi usia sekolah pun berwisata ke museum untuk meningkatkan kepedulian terhadap flora-fauna sejak dini. Museum ini telah menerima sejumlah penghargaan di bidang konservasi dan pencegahan satwa dari kepunahan. Objek wisata ini juga menjalankan penyuluhan untuk pelestarian sumber daya alam secara berkesinambungan.