Sumatera Barat memang terkenal dengan kondisi alamnya yang sangat indah. Banyak objek-objek wisata dan panorama alam yang menyejukkan pandangan mata wisatawan. Diantara sekian banyak objek wisata itu adalah objek wisata Padang Mangateh atau Padang Mengatas yang terletak di kaki Gunung Sago, Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Mengenal Padang Mengatas
Padang Mengateh menjadi pilihan, Dengan luas hamparan rumput hijau mencapai 280 hektar, tempat ini sangat cocok sebagai wisata edukasi tentang peternakan. Banyak yang menyebut Padang Mangateh, Sumatra Barat (Sumbar) serupa dengan suasana Desa Hobbiton, Matamata, New Zealand, lantaran memiliki pemandangan padang rumput hijau dan ribuan sapi yang berkeliaran begitu menakjubkan.
Padang Mangateh adalah sebuah daerah peternakan yang terletak di kaki Gunung Sago, Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jaraknya dari Kota Padang adalah 136 km dan dari kota Payakumbuh sekitar 12 km. daerah ini menjadi terkenal lantaran pemandangan padang rumputnya yang mirip dengan pemandangan padang rumput yang terdapat di Selandia Baru.
Ada satu hal yang mesti kalian ketahui nih, kalau Padang Mangateh sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1916. Sebelum menjadi tempat wisata populer seperti sekarang ini, kawasan tersebut merupakan sebuah lokasi khusus peternakan yang diberi nama BPTU-HPT. Sapi-sapi pada zaman itu didatangkan langsung dari Benggala, India.
Namun sayangnya tempat ini ditutup setelah terjadinya perang PRRI dan kembali dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia pertama, Bapak Muhammad Hatta pada tahun 1950, tapi masih sebagai Stasiun Peternakan Pemerintah yang diberi nama ITT (Induk Taman Ternak).
Ternyata Indonesia sempat memiliki peternakan terbesar di Asia Tenggara lho, yakni Padang Mangateh. Tempat ini sempat berjaya pada zamannya dan sangat produktif menghasilkan hewan ternak berkualitas.
Sayangnya setelah pecahnya PPRI, produktivitasnya jadi menurun. Hewan yang dipelihara saat itu yaitu kuda, sapi, kambing dan ayam. Ini juga menjadi alasan ditutupnya Padang Mangateh hingga mengalami vakum sementara.
Bedanya Padang Mangateh dengan objek wisata lainnya, kalian harus booking tempat terlebih dahulu. Hal ini terjadi sebab pengunjung harus dibatasi agar tidak merusak dan menganggu peternakannya. Mengingat lokasi ini juga merupakan Balai Pembibitan Ternak Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas (BPTU-HPT), untuk masuk ke sini kamu perlu mendapatkan izin.
Tapi jangan khawatir, BPTU Padang Mengateh sudah menyediakan surat izin masuk secara online dan praktis. Saat kalian datang, jangan lupa di print out surat perizinan yabg sudah kakian secara daring. Ini menjadi tiket masuk pengunjung.
Daya tarik Padang Mengatas
Hamparan padang rumput hijau yang luas mengagumkan mata yang melihat. Di lokasi ini akan ditemui hamparan padang rumput hijau sejauh mata memandang karena saking luasnya. Pemandangan bukit-bukit terutama Gunung Sago menjadi tambahan kesempurnaan latar pemandangan.
Begitupun dengan Kota Payakumbuh menjadi sebuah pemandangan yang epik, layaknya di film-film kerajaan Inggris, dimana seorang ksatria yang berdiri gagah di tengah hamparan rumput hijau dan melihat ke pusat kerajaan. Jauh dari kebisingan kota dan kemacetan.
Pemandangan sapi-sapi yang bergerak bebas di hamparan rumput seluas 280 hektar semakin menambah keseruan saat berkunjung. Bagi yang suka selfie hanya sekedar untuk eksis saja, begitu juga dengan pembuatan konten untuk media sosial, maka lokasi ini bisa menjadi pilihan yang sangat tepat karena keindahan pemandangan alamnya yang luar biasa.
Tak ketinggalan bagi yang melansungkan pernikahan, maka lokasi ini sangat cocok sebagai spot pre wedding. Bukan hanya di pantai saja terdapat sajian pesona pemandangan saat matahari terbit maupun terbenam. Di Padang Mengatas juga terdapat keindahan tersebut, tentu saja dengan sensasi yang berbeda. Karena di sini matahari seakan terbit dan terbenam di hamparan rumput hijau dan pegunungan.
Selain sebagai objek wisata, Padang Mengatas merupakan salah-satu peternakan terbesar yang ada di Indonesia. Maka lokasi tersebut sangat cocok juga menjadi wisata edukasi bagi anak-anak anda untuk mengenal keindahan alam serta ilmu tentang tata cara beternak yang baik dan benar.